lazdau-DAKWAH PARA NABI, DAKWAH TAUHID 23 Apr, 2021

DAKWAH PARA NABI, DAKWAH TAUHID

Allah  SWT menyampaikan firman-Nya: ‘Dan sungguh Kami telah mengutus seorang rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan’. (QS. Al-Nahl [16]: 36).

Allah juga berfirman, “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, ‘bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku” (QS. al-Anbiya [21]: 25).

Seluruh rasul-rasul Allah menyampaikan dakwah tauhid kepada umatnya. Tauhid menjadi inti sari dari ajaran agama yang dibawa oleh mereka.

Nabi Ibrahim AS mendakwahi ayah dan kaumnya sebagaimana yang diceritakan dalam Al-Qur’an, Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata” (QS. Al-An’am [6]: 79).

Di hadapan umatnya, Nabi Ibrahim menegaskan: Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan” (QS. Al-An’am [6]: 79).

Nabi Ibrahim AS selalu mendo’akan ayahnya agar diberi ampunan dan keselamatan. Namun tatkala ayahnya tetap dalam keadaan menyekutukan Allah sampai tiba ajal menjemput, beliau berhenti mendo’akan ayahnya itu. Hal ini dikisahkan pula dalam Al-Qur’an. Adapun permohonan ampunan Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya. Maka ketika jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sungguh, Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun” (QS. Al-Taubah [9]: 114).

Nabi Muhammad SAW pun diutus untuk menyampaikan tauhid kepada umatnya. Saat itu terdapat kelompok penyembah berhala dan kelompok ahli kitab yang telah banyak menyelewengkan isi kitab. Tatkala Nabi Muhammad Saw mendapati olok-olok dari orang-orang musyrik yang mendustakan kerasulan beliau, Allah berfirman, “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa” (QS. Al-Kahfi [18] : 110)

Nabi Muhammad SAW mengemban misi memperbaiki akhlak manusia, yang diawali dari dakwah mengajak kepada tauhid. Kini di era kontemporer, ada banyak permasalahan yang dihadapi. Problem dekadensi moral ada di berbagai lini. Maka mengembalikannya adalah dengan mencontoh yang dilakukan Nabi, yaitu harus dimulai dari penguatan dakwah dengan menyampaikan ajaran tauhid.

Oleh : H. Ainul Yaqin, M.Si, Ketua MUI Prov. Jatim.

0 Komentar

Leave a comment