lazdau-Vaksin Iman 14 Oct, 2021

Vaksin Iman

Hampir tiga bulan terakhir ini, masyarakat diributkan dengan vaksin. Vaksin sebagai pencegahan. Bervaksin agar bisa masuk mall. Ada pula  yang ingin vaksin karena bisa kesana kemari.

Vaksin juga seperti momok.  Karena kemana saja harus menujukkan data diri vaksin. Ingin berkendara keluar kota pun, disibukkan dengan layar vaksin. Tak peduli dengan umur. Tua, muda dan anak-anak pun ribut dan ribet vaksin. Dan bagi yang belum vaki seperti dikejar ‘dosa’.

Mereka pada lupa dengan vaksin sesungguhnya yang bisa menghantarkan ketenangan hidup. Vaksin yang bisa menjadi peluang hidup dunia dan akherat.

Vaksin apa itu?

Vaksin yang dipenuhi dengan kekebalan, kebahagiaan hidup dunia dan akherat. Vaksin yang tidak perlu lagi keribetan. Dan vaksin yang tak diperlukan menujukkan kartu atau sertifikat. Itulah vaksin iman.

Vaksin iman adalah vaksin kekebalan keyakinan atas kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Vaksin yang dipenuhi dengan keterlibatan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Vaksin yang bisa menjaga kita agar tak berharap pada berhala. Vaksin yang menjauhkan dari kemusyrikan. Vaksin yang penuh dengan pengharapan hidup di surga.

Menurut Ibnul Qayyim, manusia paling cerdas adalah dia yang berbuat baik, namun selalu dibarengi rasa takut pada Allah. Dan manusia paling bodoh adalah dia yang berbuat maksiat dan tenang-tenang saja tanpa merasa takut sedikit pun.

Rasulullah SAW menjawab, "Ucapkanlah: 

?????????? ?????? ??????? ???? ???? ???????? ???? ??????? ????????? ???????????????? ????? ??? ????????

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku sadari. Dan, aku memohon ampun kepada-Mu atas dosa-dosa yang tidak aku ketahui.

Vaksin iman adalah vaksi ketaatan manusia pada sang Pencipta. Vaksin yang bisa mengantarkan ketenangan dalam ibadah dan dijauhkan dari kesyirikan kecil (asghar) atau kesyirikan besar (kubro).

Rasulullah SAW berkata, "Sesuatu yang aku khawatirkan menimpa kalian adalah perbuatan syirik asghar." Ketika Rasulullah SAW ditanya tentang maksudnya, beliau SAW menjawab, "Contohnya adalah riya."

Akhlak tercela harus dicegah dari kesadaran diri untuk tidak melakukannya. Selama manusia hidup di dunia akan terlibat dengan dua sisi perbuatan yang saling bertolak belakang, yaitu akhlak terpuji dan tercela.

Akhlak terpuji akan mengantarkan seseorang pada kebaikan dalam kehidupan. Bagi orang Islam, akhlak terpuji tidak hanya memengaruhi kebaikan dunia, namun juga untuk kehidupan di akhirat.

Jadi vaksin iman, memberikan peluang kepada kita menjadi hidup lebih bersahaja dan penuh dengan kebahagiaan dunia akherat. (A.Zakki)
 

 

0 Komentar

Leave a comment